Sunday, December 31, 2017

Hadist Nabi [3147]



Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan [Abdushamad], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Abul Asyhab], telah menceritakan kepada kami [Amir Al Ahwal], syaikhnya Abdushamad, dari [A'idz bin 'Amru] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam. - [Abdushamad] mengatakan; aku kira hadits ini marfu'- bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa mendapatkan sesuatu dari anugerah ini (rizqi) tanpa meminta-minta dan berlebihan, hendaklah ia berlapang-lapang dengan rizqinya, jika dia tidak membutuhkannya lagi, hendaknya ia berikan kepada orang yang lebih membutuhkannya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Rauh bin 'Ubadah], telah menceritakan kepada kami [Bistham bin Muslim], ia berkata; Aku mendengar [Khalifah bin Abdullah Al Ghubari] berkata; Aku mendengar [A'idz bin 'Amru Al Muzani] berkata; "Ketika kami tengah bersama Nabi kami Shallalahu 'Alaihi Wasallam, tiba-tiba seorang Arab badui meminta kepada beliau setengah memaksa, dia berkata; "Wahai Rasulullah berilah aku makan, wahai Rasulullah berilah aku." A'idz berkata; "Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam berdiri dan masuk ke dalam rumah, dan mengambil sesuatu di sebelah kamar beliau, setelah itu beliau menghadapkan wajahnya ke arah kami sambil bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangannya, seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui dalam masalah meminta-minta, niscaya tidak akan ada seorangpun yang meminta kepada orang lain, sementara dirinya masih bisa untuk bermalam, " lalu beliau memerintahkan untuk memberi makan kepada orang tersebut." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Syu'bah] ia berkata; Aku mendengar [Abu Syimr Adh Dhuba'i] ia berkata; Aku mendengar [A'idz bin 'Amru] ia berkata. -Abu Abdurrahman berkata; ayahku berkata; aku bertanya kepada Yahya bin Sa'id Al Muzanni, ia menjawab; Ya- Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam telah melarang Hantam, Ad dubba', An Naqir dan Al Muzaffat." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad], telah menceritakan kepada kami [Abul Asyhab], telah menceritakan kepada kami guru mereka [Amir Al Ahwal] dari [A'idz bin 'Amru] dia berkata; -Aku mengira 'Aidz merafa'kan hadits ini- Dia berkata; "Barangsiapa mendapatkan sesuatu dari anugerah ini (rizqi), hendaklah ia berlapang-lapang dengan rizqinya, jika dia tidak membutuhkannya lagi, hendaknya ia berikan kepada orang yang lebih membutuhkannya." Telah menceritakan kepada kami 'Affan telah menceritakan kepada kami Hammad telah mengabarkan kepada kami Tsabit dari Mu'awiyah bin Qurrah dari A'idz bin 'Amru bahwa Shuhaib, Salman dan Bilal tengah duduk-duduk, kemudian dia menyebutkan hadits yang semakna, namun Aidz mengatakan; "Kemudian Abu Bakar datang menemui Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, dan memberitahukan hal itu kepada beliau, lalu beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar..." telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Bistham bin Muslim] dia berkata; saya mendengar [Khalifah bin Abdullah Al Ghubari] berkata; aku mendengar [A'idz bin 'Amru Al Muzani] berkata; "Ketika kami sedang bersama Nabi kami Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lalu dia menyebutkan hadits tentang masalah tersebut." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhanna` bin Abdul Hamid Abu Syibl] dan [Hasan yaitu Ibnu Musa], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dengan maksud yang sama, dari [Tsabit] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] dari [A'idz bin 'Amru] bahwa Salman, Shuhaib dan Bilal tengah duduk-duduk di antara kerumunan orang banyak, kemudian Abu Sufyan bin Harb lewat di hadapan mereka, lalu mereka berkata; "Pedang-pedang Allah Tabaraka Wata'ala tidak akan di cabut dari tempatnya dari leher musuh Allah selamnya, maka Abu Bakar berkata; "Apakah kalian mengatakan seperti ini kepada sesepuh Quraisy dan pemimpinnya?." A'idz berkata; "Lantas hal itu diberitahukan kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Wahai Abu Bakar, mungkin saja kamu memarahi mereka, jika kamu memarahi mereka berarti kamu telah memarahi Rabbmu Tabaraka wa Ta'ala." Kemudian Abu Bakar kembali menemui mereka dan berkata; "Wahai saudara kami, barangkali kalian kalian marah." Mereka menjawab; "Tidak, wahai Abu Bakar, semoga Allah mengampunimu." Telah menceritakan kepada kami [Hudbah] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dengan hadits dan sanad seperti di atas." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3146]



Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari ['Ubaidullah] telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dia berkata; "Mungkin saja [Ibnu Umar] radliallahu 'anhu mengimmi kami dengan dua surat atau tiga surat." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id Al Umawi] dari ['Ashim] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Abul 'Aliyah] ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [seseorang yang mendengar Rasulullah] Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Setiap surat ada haknya di waktu sujud dan ruku'." Perawi berkata; "Kemudian aku bertemu dengan orang tersebut, lalu aku mengatakan kepadanya bahwa Ibnu Umar telah membaca surat-surat (dari Al qur`an di tiap raka'atnya, "Siapa yang menceritakan hadits ini padamu?." Laki-laki itu berkata; "Sungguh aku telah mengetahuinya dan aku tahu semenjak hadits itu disampaikan yaitu sejak lima puluh tahun." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], telah menceritakan kepada kami [Musyma'il bin Iyas], ia berkata; Aku mendengar ['Amru bin Sulaim] ia berkata; Aku mendengar [Rafi' bin 'Amru Al Muzanni] berkata; Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Ajwah (kurma terbaik) dan Shahrah (batu yang berada di Baitul Maqdis) berasal dari surga." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Waki'], telah menceritakan kepada kami [Abul Asyhab] dari ['Amir Al Ahwal] dari [A'idz bin 'Amru] dia berkata; bahwa [Abul `Asyhab] berkata; aku kira dia mengatakan; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa dianugerahi rizqi oleh Allah Tabaraka wa Ta'ala tanpa meminta-minta, maka terimalah." Abdullah berkata; Aku bertanya kepada ayahku "Apa yang dimaksud dengan Isyraf?" ayahku menjawab; "Yaitu kamu mengatakan pada dirimu "si Fulan akan mengirimku, si Fulan akan menghampiriku." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa], telah menceritakan kepada kami [Abul Asyhab] dari [Amir Al Ahwal] ia berkata; [A'idz bin 'Amru] berkata dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa mendapatkan sesuatu dari anugerah ini (rizqi) tanpa meminta-minta dan berlebihan, hendaklah ia berlapang-lapang dengan rizqinya, jika dia tidak membutuhkannya lagi, hendaknya ia berikan kepada orang yang lebih membutuhkannya." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3145]



Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud]; telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim Al Ahwal] berkata; "Aku mendengar [Abu Hajib] menceritakan dari [Al Hakam bin 'Amru Al Ghifari] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melarang seseorang berwudhu' dari bekas air wudlu' wanita." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yazid] yaitu Ibnu Harun, telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Muhammad] ia berkata; "Seseorang datang menmui ['Imran bin Hushain], ketika itu kami tengah bersamanya, orang itu mengatakan bahwa [Al Hakam bin Amru Al Ghifari] di utus menuju daerah Khurasan, tiba-tiba Imran termenung, hingga seseorang berkata kepadanya; "Perlukah kami memanggilkannya untukmu?." dia menjawab; "Tidak, " lalu Imran berdiri dan menemuinya di antara kerumunan orang-orang, [Imran] berkata; "Ingatkah kamu pada hari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam bermaksiat kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala?" Al Hakam menjawab; "Ya." Imran berkata; "Allahu Akbar." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman At Taimi] dari [Abu Hajib] dari [seseorang sahabat Nabi] Shalallahu 'Alaihi Wasallam dari bani Ghifar bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melarang seseorang berwudhu' dari sisa air wudlu' wanita." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Bahz], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah], telah menceritakan kepada kami [Humaid yaitu Ibnu Hilal] dari [Abdulah bin Shamit] ia berkata; Ziyad pernah menunjuk 'Imran bin Hushain untuk mengurusi daerah Khurasan, namun ia menolaknya, lantas para sahabatnya berkata padanya; "Akankah engkau tinggalkan khurasan dan engkau tiada akan ke sana?." 'Imran menjawab; "Demi Allah, aku tiada hendak melaksanakan shalat di musim panasnya sedang kalian shalat di musim dingin, aku takut bila aku berada pada pertempuran dengan musuh, lalu datanglah surat dari Ziyad, bila aku teruskan maka aku akan hancur dan bila aku pulang maka aku akan mati." Perawi berkata; Maka Hakam bin Amru Al Ghifari bermaksud menerima tawaran itu, setelah itu Hakam berangkat melaksanakann titah Ziyad, 'Imran berkata; "Adakah seseorang yang mau memanggilkan Al Hakam?, lalu datanglah seorang utusan hingga bertemu dengan Al Hakam, lalu Al Hakam menemui Imran. Lalu ['Imran] berkata kepada [Al Hakam]; "Tidakkah engkau mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tiada ketaatan bagi seseorang dalam bermaksiat pada Allah Tabaraka Wata'ala?." Hakam menjawab; "Ya." ['Imran] langsung berkata; "Segala piuji bagi Allah" atau "Allahu Akbar." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Muhammad] dia berkata; [Al Hakam bin 'Amru Al Ghifari] pernah di utus ke daerah Khurasan, Muhammad berkata; "Maka Imran bin Hushain termenung hingga dikatakan kepadanya; "Wahai Abu Nujaid (panggilan Imran), perlukah kami memanggilkan untukmu?." dia menjawab; "Tidak, " lalu [Imran bin Hushain] berdiri dan menemuinya di antara kerumunan orang-orang, dia berkata; "Ingatkah kamu pada hari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam bermaksiat kepada Allah?" dia menjawab; "Ya." Imran berkata; "Allahu akbar." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3144]



Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah mengabarkan kepada kami [Al Aswad bin Syaiban] dari [Abu Naufal bin Abu 'Aqrab] dari [Ayahnya] bahwa ia bertanya kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam tentang puasa, lalu beliau bersabda: "Berpuasalah sehari setiap bulan." Namun ia minta tambah, seraya berkata; 'Bapak dan ibuku sebagai tebusannya, aku masih kuat -melakukan lebih dari itu-.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sungguh aku masih kuat, sungguh aku masih kuat.' Hampir saja beliau tidak menambahkan untuknya. Namun dia tetap Lalu beliau menambahinya seraya bersabda: 'Berpuasalah dua hari setiap bulan.' ia berkata; 'Bapak dan ibuku sebagai tebusannya, wahai Rasulullah, sungguh aku masih kuat! ' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sungguh aku masih kuat, sungguh aku masih kuat.' Hampir saja beliau tidak menambahkan untuknya. Setelah ia mendesak terus, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Berpuasalah tiga hari setiap bulan.' (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari beberapa sumber, diantaranya [Ayyub] dari [Ibnu Sirin] bahwa Ziyad pernah mengutus [Al Hakam bin 'Amru Al Ghifari], maka 'Imran bin Hushain berkata; "Aku ingin bertemu dengannya sebelum ia berangkat." Ibnu Sirin berkata; "Lalu [Imran] menemuinya dan berkata padanya; "Tidakkah kamu kamu ingat atau mendengar ketika Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam bermaksiat kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala?" dia menjawab; "Tentu." Imran berkata; "Begitulah, aku hanya ingin mengatakan hal itu kepadamu." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Hasyim], telah menceritakan kepada kami [Abdushamad bin Habib bin Abdullah Al Azdi] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Ayahku], dari [Al Hakam bin 'Amru Al Ghifari] dia berkata; "Aku dan saudaraku yaitu Rafi' bin Amru masuk menemui Amirul mukminin [Umar bin Al Khattab], ketika itu aku tengah mewarnai (rambutku) dengan inai, sedangkan saudaraku mewarnai (rambutnya) dengan Za'faran, lalu Umar bin Al Khattab berkata kepadaku; "Ini adalah pewarna Islam, " dia berkata kepada saudaraku; "Ini adalah pewarna Iman." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad], telah menceritakan kepada kami [Hammad], telah mengabarkan kepada kami [Yunus] dan [Humaid] dari [Al Hasan] bahwa Ziyad menunjuk [Al Hakam Al Ghifari] untuk membawahi sekelmpok pasukan, lalu ['Imran bin Hushain] datang menemuinya diantara kerumunan orang-orang, Imran berkata; "Tahukah kamu, kenapa aku menemuimu?." Hakam menimpali; "Memangnya ada apa?" 'Imran berkata; "Apakah engkau ingat ketika Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda pada seseorang yang disuruh oleh pemimpinnya; "Terjunlah kamu ke api!, orang itu berfikir dan menahan diri darinya, setelah kejadian tersebut dilaporkan kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Sekiranya ia sampai masuk ke dalam api, niscaya mereka semua akan masuk ke dalam neraka, tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam bermaksiat kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala?" Hakam menjawab; "Ya." Imran berkata; "Aku hanya ingin mengingatkanmu tantang hadits ini." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad], telah menceritakan kepada kami [Yazid yaitu Ibnu Ibrahim] ia berkata; Aku bertanya kepada [Muhammad] tentang hadits 'Imran bin Hushain, ia; [telah diberitakan kepadaku] bahwa ['Imran bin Hushain] berkata kepada [Al Hakam Al Ghifari] -keduanya adalah sahabat Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam- "Apakah kamu ingat hari ketika Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada ketaatan kepada mahluk dalam bermaksiat kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala?" Al Hakam menjawab; "Ya" [Imran] berkata; "Allahu Akbar, Allahu Akbar." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3143]



Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan [Husain] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Qatadah] dia berkata; Aku mendapati [Mirtsad bin Dlabyan] berkata; telah datang kepada kami surat dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, dan kami tidak menemukan seorang penulis yang dapat membacakannya kepada kami, sampai seorang lelaki dari Bani Dlubai'ah membacanya; "Dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam kepada Bakar bin Wa`il, masuk Islamlah kalian niscaya kalian akan aman." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] dan ['Affan], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Rabi'ah bin Kultsum] telah menceritakan kepadaku [Ayahku] ia berkata; saya mendengar [Abu Ghadiyah] berkata; "Aku berbai'at kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, " Abu Sa'id mengatakan; kemudian aku berkata kepadanya; "Dengan sumpahmu kah?." Dia menjawab; "Ya." Keduanya sama berkata dalam hadits mereka; "Dan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam berkhutbah di hadapan kami pada hari Bai'at 'Aqabah, lalu beliau bersabda: "Wahai manusia, sesungguhnya darah kalian dan harta kalian adalah haram atas kalian sampai kalian bertemu dengan Rabb kalian 'azza wajalla, sebagaimana haramnya hari kalian ini, di bulan kalian ini dan di negeri kalian ini, ketahuilah bukankah aku telah menyampaikan?." Para sahabat menjawab; "ya" beliau bersabda: "Yaa Allah saksikanlah!." beliau melanjutkan: "Ketahuilah, janganlah kalian kembali kepada kekafiran sepeninggalku, dengan saling membunuh satu sama lain." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id] bekas budak bani Hasyim, telah menceritakan kepada kami [Dzayyal bin Ubaid bin Handzalah] ia berkata; saya mendengar [Hadzalah bin Hidzyam] kakekku, bahwa kakeknya yaitu Hanifah berkata kepada Hidzyam; "Kumpulkan kepadaku anak-anakku, karena aku ingin berwasiat!." Lalu dia mengumpulkan mereka, kemudian Hanifah berkata; "Sesungguhnya yang pertama kali aku wasiatkan untuk anak yatim yang menjadi tanggunganku adalah seratus ekor unta, yang pada masa Jahiliyah kami menamakannya dengan "Al Muthayyabah." kemudian Hidzyam berkata; "Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengar anak-anakmu mengatakan; "Hanyasannya kami mengakui ini di sisi ayah kami, bila ia meninggal kami akan kembali (mengambil seratus unta)." Ia berkata; "Dan antara aku dan kalian ada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam (sebagai saksi)." Judzyam berkata; "Kami ridha." Setelah itu Hidzyam, Hanifah dan Handzalah bersama dengan seorang anak yang membonceng kendaraan Hidzyam beranjak pergi, hingga ketika mereka menjumpai Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, mereka memberi salam dan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Ada apa denganmu wahai Abu Hidzyam?." Abu Hidzam berkata; "Ini." Sambil menepuk paha Hidzyam dengan tangannya. Ia berkata; "Aku takut bila aku tua nanti atau kematian menjemputku, aku telah berwasiat dan aku telah mengatakan bahwa wasiat yang pertama aku sampaikan pada anak yatimku dengan memberikan seratus unta yang aku miliki, yang di masa jahiliyah kami menyebutnya dengan "Al Muthayyibah." Maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam marah hingga kami melihat kemarahan di wajah beliau, beliau lalu duduk sambil bertumpu pada lututnya seraya bersabda: "Tidak, tidak, tidak, sedekah itu hanya seperlima, kalau tidak maka sepersepuluh, kalau tidak maka seperlima belas, kalau tidak maka seperduapuluh, kalau tidak maka seperdua puluh lima, kalau tidak maka sepertiga puluh, kalau tidak maka seper tiga puluh lima, dan bila hartanya banyak maka seperempat puluh." Lalu aku menitipkan kepada mereka dan aku berikan tongkat untuk memukul unta kepada si yatim. Lalu Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Alangkah besar tongkat anak yatim ini." Handzalah berkata; "Lalu aku mendekati Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan mengadu; "Sungguh aku punya banyak anak yang sudah dewasa dan selainnya dan mereka juga punya anak-anak mereka, maka berdo'alah pada Allah untuknya!." Maka beliau mengusap kepalanya dan bersabda: "Barakallah fiik au burika fiihi (semoga Allah memberi keberkahan padamu atau diberkai padanya." [Dzayyal] berkata; "Aku telah melihat [Handzalah] didatangkan seseorang yang wajahnya bengkak atau bintang yang susunya bengkak, lalu ia meludahi kedua tangannya dan berkata; "Bismillah (dengan menyebut nama Allah) dan meletakkan tangannya di atas kepala orang atau binatang yang bengkak, dan mengucapkan sambil meletakkan tangannya persis di tempat tangan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam dahulu meletakkan, lalu beliau mengusapnya. Dzayyal berkata; "Maka bengkaknya pun sembuh." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad bin Abdul Warits], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman yaitu Ibnu Mughirah] dari [Humaid yaitu Ibnu Hilal] dia berkata; [Seorang lelaki] dari Thufawithah yang jalannya melewati (tempat) kami, kemudian dia datang ke perkampungan dan bercerita kepada penduduk kampung, dia berkata; "Aku tiba di Madinah dengan kafilah dagang kami, kemudian kami menjual barang dagangan kami, lalu aku berkata; "Aku harus pergi menemui laki-laki ini, supaya orang setelahku datang membawa berita tentang dia, " laki-laki itu berkata; "Kemudian aku sampai kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan beliau memperlihatkan kepadaku suatu rumah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya di dalamnya ada seorang wanita, dia keluar ikut dalam pasukan kaum muslimin dan meinggalkan dua belas kambing miliknya dan tali-tali yang dia gunakan untuk memintal, beliau melanjutkan: "Kemudian salah satu kambingnya dan alat pintalnya juga hilang, lalu dia berkata; "Wahai Rabbku, sesungguhnya Engkau telah menjamin bagi orang yang keluar berperang di jalan-Mu bahwa Engkau akan menjaganya, dan sesungguhnya aku telah kehilangan seekor kambing dan alat pintalku, dan sesungguhnya aku mengadukan perihal kambing dan alat pintalku kepadaMu." Laki-laki itu melanjutkan; "Maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menyebutkan kesungguhan (keseriusan) wanita itu dalam mengadu kepada Rabbnya Tabaraka Wata'ala." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Maka wanita itu menemukan kambingnya dengan yang semisalnya dan menemukan alat pintalnya dengan yang semisalnya." Dan inilah, aku telah beritakan maka datangilah wanita itu dan tanyakan padanya jika kamu menghendaki!." Laki-laki itu berkata; "Maka aku menjawab: "Bahkan aku sudah percaya kepadamu." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah mengabarkan kepada kami [Al Aswad bin Syaiban] ia berkata; aku mendengar [Abu Naufal bin Abu 'Aqrab] berkata; [Ayahku] bertanya kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam tentang puasa, lalu beliau bersabda: "Puasalah sehari setiap bulan!." Lalu ia meminta tambah seraya berkata; "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, aku lebih kuat -melakukan lebih dari itu- maka tambahkanlah untukku!." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "tambahkan, tambahkan, berpuasalah dua hari setiap bulan." Dia berkata lagi; "Wahai Rasulullah, demi ayah dan ibuku, tambahkanlah untukku, karena aku lebih kuat -melakukan lebih dari itu-." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sungguh aku masih kuat, sungguh aku masih kuat, sungguh aku masih kuat.' Beliau tetap mendesak maksudnya menahan hingga aku menyangka beliau tidak akan menambahkan lagi untukku, " ayahku berkata; "Kemudian beliau bersabda: "Puasalah tiga hari setiap bulan." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3142]



Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dia berkata; aku mendengar [Al Hasan], telah menceritakan kepada kami [Amr bin Taghlib] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mendapat kiriman sesuatu, lalu beliau memberikannya kepada orang tertentu dan tidak beliau berikan kepada yang lain. Jarir mengatakan; "Beliau memberikan kepada beberapa orang dan tidak memberikan kepada yang lain. Lantas sampailah berita kepada beliau tentang orang-orang yang tidak beliau beri bagian, mereka telah mencela dan ngomel. Maka beliau naik mimbar, setelah memuji Allah dan mengagungkanNya, beliau bersabda: "Sesungguhnya aku memberikan kepada orang-orang tertentu dan tidak memberikan yang lain, aku memberikan kepada beberapa orang dan tidak memberikan kepada yang lain." 'Affan mengatakan; beliau bersabda: "Memberi ini dan ini, dan orang yang tidak saya beri lebih aku cintai dari orang yang aku beri, aku memberikan kepada orang-orang itu karena di hati mereka ada keluh dan kesah, dan aku pasrahkan kepada ketetapan Allah dalam hati orang-orang yang merasa cukup dan baik di antara mereka." Amr bin Taghlib berkata; "Ketika itu aku duduk di hadapan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lalu dia berkata; "Kalimat yang Rasulullah ucapkan untuk saya lebih aku cintai dari pada unta merah." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu 'Amru Al Qasmali] dari [putrinya Uhban] bahwa Ali bin Abu Thalib datang menemui [Uhban] dan berkata; "Apa yang menghalangimu tidak ikut denganku?." Uhban menjawab; "Kekasihku dan anak pamanmu telah mewasiatkan kepadaku yaitu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Akan terjadi fitnah dan perpecahan, apabila hal itu telah terjadi, maka patahkanlah pedangmu dan buatlah pedang dari kayu." Sungguh saat ini telah terjadi fitnah dan perpecahan, dan aku telah mematahkan pedangku serta membuat pedang dari kayu, " lalu Uhban menyuruh keluarganya untuk mengkafaninya dan tidak memakaikan gamis, setelah itu kami memakaikannya gamis, dan kami gantungkan gamis itu ke hangernya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Rauh] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Ubaid Ad Daili] dari ['Udaisah binti Uhban bin Shaifi] bahwa dia pernah bersama [Ayahnya] di rumah, kemudian ayahnya sakit, setelah sembuh dari sakitnya, Ali bin Abu Thalib yang berada di Bashrah menjenguknya di rumah, ketika ia berdiri di depan pintu kamarnya, ia mengucapkan salam, maka orang tua itu menjawab salamnya, kemudian Ali bertanya kepadanya; "Bagaimana kondsisimu wahai Abu Muslim?" dia menjawab; "Baik." Kemudian Ali berkata; "Tidakkah kamu keluar bersamaku menemui orang-orang itu untuk menolongku?" dia menjawab; "Tentu, jika kamu ridla dengan apa yang aku berikan kepadamu." Ali berkata; "Apakah itu?" orang tua itu berkata; "Wahai anakku, berikan pedangku." Lalu anak gadisnya mengeluarkan pedang yang masih dalam sarungnya kepadanya, lalu dia meletakkan di pangkuannya, maka sekelompok orang membuka pedang dengan hati-hati, lalu dia mengangkat kepalanya ke Ali radliallahu 'anhu dan berkata; "Sesungguhnya kekasihku dan anak pamanmu telah menasehatiku, apabila terjadi fitnah di antara kaum muslimin supaya mengambil pedang dari kayu, maka ini adalah pedangku, jika kamu berkehendak aku keluar bersamamu dengan membawanya." Maka Ali radliallahu 'anhu menjawab; "Kami tidak butuh kepada kamu dan kepada pedangmu." kemudian dia keluar kamar dan tidak masuk lagi." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun] telah mengabarkan kepada kami ['Ashim bin Hilal] telah mengabarkan kepada kami [Ghadirah bin Urwah Al Fuqaimi] telah menceritakan kepadaku [Abu 'Urwah] dia berkata; "Kami tengah menunggu Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, tiba-tiba keluarlah seorang lelaki yang kepalanya basah karena berwudlu atau mandi, lalu dia shalat, seusai shalat orang-orang bertanya tentang dia; "Wahai Rasulullah, apakah ada dosa bagi kami dalam hal ini?" Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Tidak, wahai sekalian manusia, sesungguhnya Agama Allah 'azza wajalla itu mudah." beliau mengatakannya hingga tiga kali, pada kesempatan yang lain [Yazid] mengatakan; "Orang-orang berkata; "Wahai Rasulullah, apa yang kami katakan dalam masalah ini, apa yang kami katakan dalam masalah ini." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abu Nadhrah] ia berkata; [Seorang sahabat Nabi] Shalallahu 'Alaihi Wasallam sakit hingga para sahabat berduyun-duyun menjenguknya, lalu ia menangis, dikatakan padanya; "Apa yang menyebabkanmu menangis wahai Abdullah, bukankan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda padamu: "Ambillah minummu hingga sembuh sampai kamu bertemu denganku!." Ia menjawab; "Ya, tetapi aku pernah mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mencabut nyawa dengan tangan kanan-Nya lalu berfirman: "ini untuk ini dan Aku tidak peduli, " lalu Dia mencabut yang lain dengan tangan-Nya yang lain dan berfirman: "ini untuk ini dan Aku tidak peduli, " dan aku tidak tahu aku akan dicabut dengan tangan yang mana." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3141]



Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim], telah menceritakan kepada kami [Al Hasan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Amr bin Taghlib] dia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah kalian memerangi suatu kaum yang sandal mereka terbuat dari rambut (bulu) atau mengenakan sandal dari rambut (bulu), dan diantara tanda-tanda dekatnya hari Kiamat adalah kalian memerangi suatu kaum yang berwajah lebar, seakan-akan wajah mereka seperti tameng." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin Amir], telah menceritakan kepada kami [Jarir], telah menceritakan kepada kami [Al Hasan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Amr bin Taghlib] dia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah kalian memerangi suatu kaum yang mengenakan sandal dari rambut (bulu)." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Aswad bin 'Amir], telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim], telah menceritakan kepada kami [Al Hasan], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Amr bin Taghlib] dia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Di antara tanda-tanda hari Kiamat adalah kalian memerangi suatu kaum yang lebar wajahnya seakan-akan wajah mereka seperti tameng." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir] telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dia berkata; saya mendengar [Al Hasan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Amr bin Taghlib] dia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Menjelang hari kiamat, kalian akan memerangi suatu kaum yang memakai sandal dari rambut (bulu), dan kalian akan memerangi suatu kaum seakan-akan wajah mereka seperti tameng." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Jarir]; telah menceritakan kepada kami [ayahku], ia berkata; "Aku mendengar [Al Hasan] berkata; telah menceritakan kepada kami [Amr bin Taghlib], ia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya aku memberi orang-orang tertentu dan tidak memberi yang lain, orang yang tidak saya beri adalah lebih aku cintai dari orang yang aku beri, aku memberikan kepada orang-orang itu karena di hati mereka ada keluh dan kesah, dan aku pasrahkan kepada ketetapan Allah dalam hati orang-orang yang merasa kaya dan baik di antara mereka." Amr bin Taghlib berkata; "Dan aku duduk di hadapan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lalu dia berkata; "Kalimat yang Rasulullah ucapkan untuk saya lebih aku cintai dari pada unta merah." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3140]



Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami ['Atha` bin Sa`ib] dari [Bilal bin Yaqthur] bahwa seorang lelaki dari Sahabat Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam diangkat menjadi pejabat di Sijistan, kemudian dia bertemu dengan [salah seorang] sahabat Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, laki-laki itu berkata; "Ingatkah kamu ketika Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengangkat seorang lelaki untuk memimpin suatu pasukan, sementara di sisinya ada api yang telah dinyalakan?, kemudian komandan itu berkata kepada salah seorang sahabatnya; "Bangun dan lompatlah!." laki-laki tadi bangun dan melompat, " Setelah perkara ini disampaikan kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Seandainya dia benar-benar menceburkan dirinya ke dalam api, niscaya keduanya akan masuk neraka, sesungguhnya tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala, " hanyasannya aku ingin mengingatkanmu tentang hal ini." Dan [Hammad] mengatakan (dalam riwayatnya); "Bangunlah dan lompatlah!." Laki-laki itu menolak, namun dia tetap dipaksa." Dan dalam riwayat yang lain [Hammad] mengatakan; "Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah Ta'ala, " dia menjawab "Ya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad], dan telah menceritakan kepada kami [Hasan bin Musa] dan [Husain bin Muhammad], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Yahya bin Abu Katsir] dari [Hayyah] bahwa dia telah menceritakan dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada ham, sedangkan 'Ain adalah benar, dan firasat yang paling baik adalah sikap optomis." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdushamad], telah menceritakan kepada kami [Harb], telah menceritakan kepada kami [Yahya] telah menceritakan kepadaku [Hayyah bin Habis At Tamimi] bahwa [Ayahnya] telah mengabarkan kepadanya, bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada ham, sedangkan 'Ain adalah benar, dan firasat yang paling baik adalah sikap optomis." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir], telah menceritakan kepada kami [Ali yaitu Ibnu Mubarak] dari [Yahya], telah menceritakan padaku [Hayyat bin Habis At Tamimi] bahwa [ayahnya] telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak ada ham, sedangkan 'Ain adalah benar, dan firasat yang paling baik adalah sikap optomis." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdusshamad] telah menceritakan kepada kami ['Ubaidullah bin Haudah Al Qurai'i] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [seorang lelaki] yang mendengar [Jarmuzan Al Hujaimi] bahwa dia berkata; "Aku berkata; "Wahai Rasulullah, berilah aku nasehat!." beliau menjawab: "Aku nasehatkan kepadamu supaya jangan menjadi orang yang suka melaknat." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3139]



Telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ashim], telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Hadza`] dari [Abu Qilabah] dari [Amru bin Salimah] ia berkata; "Mereka mendatangi [para pengendara] dari arah Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lantas kami mengumpulkan mereka, lantas mereka menceritakannya kepada kami bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hendaklah orang yang banyak hafalan Qur`annya menjadi imam diantara kalian." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahid bin Washil Al Haddad], telah menceritakan kepada kami [Mis'ar Abul Harits Al Jarmi] ia berkata; aku mendengar ['Amru bin Salamah Al Jarmi] bercerita bahwa ayahnya bersama beberapa orang dari kaumnya mengutus utusan kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, ketika banyak sekali masalah dan manusia banyak belajar serta menyelesaikan hajat mereka, mereka bertanya; "Siapakah kiranya yang pantas menjadi imam kami atau mengimami kami?, " beliau bersabda: "Yang menjadi imam (shalat) kalian atau yang mengimami kalian adalah yang paling banyak mengumpulkan al Qur'an atau hafalan Al Qur`annya." Kemudian mereka kembali ke kaumnya dan mencari seseorang yang sekiranya cocok, namuan mereka tidak menemukan seorang pun yang lebih banyak mengumpulkan (menghafal) al qur'an selain aku, akhirnya mereka menyuruhku kedepan untuk menjadi imam shalat mereka, padahal aku masih kecil dan tengah mengenakan kain, tidaklah aku melihat setiap manusia kecuali akulah yang mengimami mereka hingga hari ini." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah], telah menceritakan kepadaku [Ayyub] ia berkata; aku mendengar ['Amru bin Salamah] berkata; "Ketika terjadi penaklukan kota Makkah, orang-orang banyak yang lewat berlalu-lalang di depan (perkampungan) kami, mereka datang dari sisi Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, sementara aku termasuk orang yang banyak hafalan Qur`an, ketika itu aku masih kecil. Lalu ayahku datang kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam untuk keIslaman kaumku, maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hendaklah orang yang paling banyak hafalannya diantara kalian menjadi imam." Mereka lalu saling melihat, sementara aku termasuk dari orang yang banyak hafalannya. 'Amru berkata; Lalu seorang wanita berkata; "Tutuplah pantat imam kalian." Amru berkata; "Lantas mereka membelikan kain burdah, 'Amru mengatakan; "Tidaklah aku sangat bahagia dibanding waktu itu." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zura'i], telah menceritakan kepada kami [Khalid Al Khadza`] dari [Abu Utsman] dari [Mujasyi' bin Mas'ud] dia berkata; aku berkata; "Wahai Rasulullah, inilah Mujalid bin Mas'ud berbai'at kepadamu untuk berhijrah, " beliau menjawab: "Tidak ada hijrah setelah penaklukan kota Makkah, akan tetapi aku membai'atnya atas Islam." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Ali bin 'Ashim] telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman At Taimi] -dia berkata; telah menceritakan kepadaku Al Hasan, dengan dengan haditsnya Abu Utsman An Nahdi dari Umar tentang masalah sutera- dia berkata; [Al Hasan] berkata; telah menceritakan kepadaku [seseorang lelaki dari penduduk kampong] bahwa dia masuk menemui Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, sementara laki-laki itu mengenakan jubah yang kantongnya terbuat dari sutera, Al Hasan berkata; maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Kantong dari api neraka." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3138]



Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] telah menceritakan kepada kami [Al Azraq bin Qais] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [salah seorang sahabat Nabi] Shalallahu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda: "Amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya, bila sempurna maka ditulis dengan lengkap, bila tidak maka Allah berfirman: "Lihatlah apakah dia memiliki shalat sunah, lengkapilah sesuatu yang kurang sempurna dari shalat wajibnya, kemudian zakat, setelah itu semua amal dihitung sesuai kadarnya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid Al Hadza`] dari [Abu Qilabah] dari [seseorang] yang pernah mendengar Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau membaca ayat "FAYAUMA'IDZIN LAA YU'ADZABU 'ADZAABAHU AHAD WALAA YUU TSIQU WATSAAQOHU AHAD (Maka pada hari itu tiada seorangpun yang menyiksa seperti siksa-Nya. Dan tiada seorangpun yang mengikat seperti ikatan-Nya) ". QS Al fajr: 25-26, maksudnya mengerjakannya." [Khalid] berkata; "Aku bertanya kepada [Abdurrahman bin Abu Bakrah], dia menjawab; "fayauma'idzin laa yu'adzabu" maksudnya melakukannya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Ashim Al Ahwal] dari [Abu Tamimah] dari [seorang yang membonceng Nabi] Shalallahu 'Alaihi Wasallam, bahwa beliau pernah berada di atas keledai, lalu keledainya jatuh tergelincir, serentak orang yang membonceng di belakang beliau berkata; "Celakalah setan, " Maka beliau bersabda: "Janganlah kamu katakan "celakalah setan, " sebab jika kamu mengatakan "celakalah setan, " maka setan akan membanggakan dirinya, setan akan berkata; "Aku telah melawannya dengan kekuatanku, " namuan bila kamu membaca BISMILLAAH maka setan akan menjadi kecil, lebih kecil dari seekor lalat." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad], telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Al Hasan], telah menceritakan kepadaku [seseorang] dari bani Salith, ia berkata; "Aku mendatangi Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau berada dikerumunan orang-orang, lalu aku mendengar beliau bersabda: "Muslim itu saudara muslim lainnya, tidak boleh menzhaliminya dan tidak boleh merendahkannya, taqwa itu di sini!, " - [Hammad] berkata; Beliau menunjuk ke dadanya- Dan tidaklah dua orang yang mencintai karena Allah 'azza wajalla, keduanya tidak akan berpisah kecuali karena perkataan yang menyakitkan dari salah satunya, maka yang berkata-kata itu jahat, yang berkata-kata itu jahat, dan yang berkata-kata itu jahat." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Al Mubarak bin Fadhalah], telah menceritakan kepada kami [Al Hasan], telah mengabarkan kepadaku [seorang syaikh] dari bani Salith, ia berkata; "Aku pernah datang menemui Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, lalu saya berbincang kepada beliau mengenai tawanan perang dari kalangan anak-anak dan wanita yang kami dapatkan pada masa jahiliyah. Saat itu beliau sedang bercerita kepada jama'ah, sementara mereka duduk mengelilingi beliau, dan beliau memakai sarung katun tebal miliki beliau. Hal yang pertama kali aku dengar dari beliau adalah, dan beliau memberi isyarat dengan tangannya seperti ini, -Mubarrak memberi isyarat dengan jari telunjuknya- "Seorang muslim itu saudara muslim lainnya, tidak boleh menganiayanya dan tidak boleh merendahkannya. Takwa itu letaknya di sini, takwa itu letaknya di sini." maksudnya di hati. (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3137]



Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad yaitu Ibnu Salamah], telah mengabarkan kepada kami [Ammar yaitu Ibnu Abu Amar] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; telah tiba masaku untuk mengatakan; "Anak-anak kaum muslimin bersama kaum muslimin sedangkan anak-anak kaum musyrikin bersama orang-orang musyrik, " hingga si fulan bercerita kepadaku dari [fulan] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang mereka (anak-anak tersebut), beliau menjawab: "Allah yang lebih tahu terhadap apa yang mereka lakukan." Ibnu Abbas berkata; "Kemudian aku bertemu dengan seorang lelaki, lalu dia mengabarkan kepadaku, namun aku menahan ucapanku." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami [Daud bin Abu Hind] dari seorang lelaki penduduk Syam yang biasa dipanggil dengan [Ammar] dia berkata; selama setahun, kami terbiasa tak ada masalah kemudian kami merasa gersang, sedangkan di antara kami ada seorang [syeikh] dari Khats'am, ketika disebut nama Al Hajjaj, serta merta dia mencelanya, maka aku bertanya kepadanya; "Kenapa kamu mencelanya, padahal dia memerangi orang-orang Irak dalam rangka taat kepada Amirul Mukminin?." Syaikh itu menjawab; "Sungguh dialah yang telah mengkafirkan mereka, lalu dia berkata; "Aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Akan terjadi lima fitnah pada umat ini, yang empat telah terjadi dan yang tersisa satu lagi yaitu Ash Shailam (perpecahan yang hebat), dan akan terjadi pada kalian wahai penduduk Syam, jika kamu menjumpainya, sementara dirimu dapat menjadi batu, lebih baik menjadi batu dan janganlah kamu bergabung dengan salah satu dari dua golongan, ketahuilah ambilah nafkahmu di bumi." Hammad berkata;; "Janganlah kamu menjadi." Dan telah menceritakan kepada kami Hammad sebelum ini, aku berkata; "Apakah kamu mendengarnya dari Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam?." dia menjawab; "ya." Aku berkata; "Semoga Allah merahmatimu, kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu pernah melihat Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam sehingga aku bisa bertanya banyak hal kepadamu." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], telah mengabarkan kepada kami [Ali bin Zaid] dari [Abu Hurrah Ar Raqasyi] dari [Pamannya] dia berkata; "Aku memegang tali kekang unta Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pada pertengahan hari Tasyrik (yaitu tanggal sebelas, dua belas dan tiga belas Dzulhijjah), aku mendesak orang-orang dari beliau, beliau bertanya: "Wahai manusia, tahukah kalian di bulan apa kalian sekarang, di hari dan negeri mana kalian sekarang?." Para sahabat menjawab; "Di hari haram, bulan haram dan negeri haram, " beliau bersabda: "Sungguh darah, harta dan kehormatan kalian adalah haram atas kalian, sebagaimana sucinya hari, bulan dan negeri kalian ini sampai datangnya hari kalian bertemu Allah." Beliau melanjutkan: "Dengarkanlah aku, hiduplah kalian dan janganlah berbuat kezhaliman, ingatlah jangan berbuat dzalim, Sungguh tidak halal harta seseorang kecuali dengan kerelaan hati darinya, ketahuilah sesungguhnya setiap darah, harta dan kebanggaan yang ada pada masa jahiliyah, berada di bawah telapak kakiku ini sampai hari Kiamat, dan sesungguhnya darah yang pertama kali akan diletakkan adalah darah Rabi'ah bin Al Harits bin Abdul Muthallib, dia mencari seorang wanita yang bisa menyusui di Bani Laits, kemudian dibunuh oleh orang-orang Hudzail, ketahuilah sesungguhnya setiap riba di masa jahiliyah adalah jelek, dan sesungguhnya Allah 'azza wajalla telah memutuskan bahwa riba yang pertama kali akan diletakkan adalah riba Al Abbas bin Abdul Muthallib, bagi kalian adalah pokok harta kalian, janganlah kalian menzhalimi dan jangan pula terzhalimi, ketahuilah sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana perputaran pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, kemudian beliau membaca ayat "INNA 'IDDATASY SYUHUURI 'INDALLAAHI ITSNAA 'ASYARA SYAHRAN FII KITAABILLAAHI YAUMA KHOLAQAS SAMAAWAATI WAL ARDLA MINHAA ARBA'ATUN HURUM DZAALIKAD DIINUL QAYYIMU FALAA TADLIMUU FIIHINNA ANFUSAKUM (Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu) ". QS At Taubah: 36, ketahuilah janganlah kalian kembali kepada kekafiran sepeninggalku, dengan saling membunuh satu sama lain, ketahuilah sesungguhnya setan telah putus asa untuk disembah oleh orang-orang yang shalat, akan tetapi dia tidak berputus asa untuk mengadu domba diantara kalian, maka takutlah kepada Allah 'azza wajalla dalam masalah wanita, karena sesungguhnya mereka di sisi kalian ibarat tawanan yang tidak dapat menguasai diri mereka sedikitpun, dan sungguh mereka mempunyai hak dari kalian dan kalianpun mempunyai hak atas mereka, janganlah mereka memasukkan kedalam rumah kalian selain kalian sendiri, janganlah mereka mengizinkan masuk ke dalam rumah kalian seseorang yang tidak kalian sukai, jika kalian khawatir akan nusyuz (durhaka) mereka, maka nasehatilah mereka lalu jauhilah mereka di tempat tidur dan pukulah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan." [Humaid] berkata; Aku bertanya kepada [Al Hasan]; "Apa yang dimaksud dengan "Al Mubarrih?." dia menjawab; "Yang membekas, " dan hak bagi mereka adalah mendapatkan makan dan pakaian dengan cara ma'ruf, hanyasannya kalian mengambil mereka adalah dengan amanat dari Allah dan kalian menghalalkan farji (kehormatan) mereka adalah dengan kalimat Allah 'azza wajalla, dan barangsiapa mendapat amanat, maka sampaikanlah amanat itu kepada orang yang diamanati." Kemudian beliau membentangkan kedua tangannya seraya bersabda; "ketahuilah bukankah aku telah menyampaikan, ketahuilah bukankah aku telah menyampaikan, ketahuilah bukankah aku telah menyampaikan?." Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: "Hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada yang tidak hadir, karena betapa banyak orang yang disampaikan berita kepadanya, dia lebih faham dari orang yang mendengar langsung." Humaid berkata; " Al Hasan berkata ketika menyampaikan kalimat ini; "Sungguh, demi Allah, mereka menyampaikan kepada suatu kaum dan mereka lebih bahagia dengannya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan ['Affan], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abdul Malik bin 'Umair] dari [Rib'i bin Hirasy] dari [Thufail bin Sakhbarah] saudara seibu A'isyah, bahwa dia pernah bermimpi sebagaimana orang yang tidur bermimpi, seakan akan dia melewati sekelompok pemuka Yahudi, lalu dia berkata; "Siapakah kalian?" mereka menjawab; "Kami adalah orang-orang Yahudi." ia berkata; "Sungguh kalian adalah kaum yang meyakini bahwa Uzair adalah anak Allah." Orang-orang Yahudi pun menjawab; "Dan kalian adalah kaum yang mengatakan apa yang Allah kehendaki dan Muhammad kehendaki." Lalu ia melewati sekelompok pemuka Nasrani dan bertanya; "Siapakah kalian?." Mereka menjawab; "Kami orang-orang Nasrani." ia pun berkata; "Sungguh kalian adalah kaum yang mengatakan Al Masih adalah anak Allah." Mereka menjawab; "Dan kalian adalah kaum yang mengatakan apa yang Allah dan Muhammad kehendaki." Keesokan harinya, seseorang memberitakan mimpi itu kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam, kemudian beliau bertanya; "Apakah kamu telah menceritakannya kepada seseorang?" 'Affan mengatakan; Dia menjawab; "ya, " Seusai shalat, beliau pun berkhutbah kepada para sahabat, lalu memuji Allah dan menyucikannya, seraya bersabda: "Sungguh Thufail telah bermimpi sesuatu, kemudian dia menceritakannya kepada beberapa orang diantara kalian, Sungguh kalian mengatakan suatu kalimat, karena sebab malu menghalangiku untuk melarang kalian mengatakannya, beliau bersabda: "Janganlah kalian mengatakan; "apa yang Allah kehendaki dan apa yang Muhammad kehendaki." (HR Ahmad)




Telah bercerita kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Jarir bin Hazim] dia berkata; seorang [Syeikh] duduk bersama kami ditempatnya Ayyub, lalu ia mendengar orang-orang tengah berbicara, ia berkata; telah menceritakan kepadaku budakku dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, aku bertanya "Siapa namanya?." Syaikh itu menjawab; [Qurrah bin Da'mus An Numairi], dia berkata; Aku datang ke Madinah untuk menemui Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, sementara di sekitar beliau berkumpul banyak orang, aku ingin mendekat kepadanya namun tidak bisa, maka aku memanggil beliau; "Wahai Rasulullah, mohonkanlah ampunan untuk anak lelaki An Numairi!." Beliau menjawab: "Semoga Allah mengampunimu." Qurrah berkata; lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mengutus Ad Dlahhak bin Qais untuk memungut zakat, ketika kembali ia membawa seekor unta terbaik, lalu Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadanya: "Kamu mendatangi Hilal bin Amir, Numair bin Amir dan Amir bin Rabi'ah, kemudian kamu mengambil harta mereka yang terbaik." Dia menjawab; "Wahai Rasulullah sungguh aku mendengar engkau menyebutkan suatu peperangan, maka aku ingin membawakan kepadamu seekor unta yang dapat engkau kendarai dan dapat engkau isi muatan." Beliau bersabda: "Demi Allah, sesuatu yang kamu tinggalkan (harta atau unta) lebih aku cintai daripada yang kamu ambil, oleh karena itu kembalikanlah unta terbaik dan ambilah dari bagian harta mereka (harta biasa) sebagai zakat mereka!." [Qurrah] berkata; "Maka aku mendengar kaum muslimin menamakan unta itu dengan Al Massan Al Mujahidat." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3136]



Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid Al Hadza`] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Malih] ia berkata; Saya pernah shalat isya' di Bashrah, karena kehujanan aku datang meminta dibukakan pintu. Abu Malih berkata; lantas [Abu Usamah] berkata kepadaku; "Aku pernah mengalami saat bersama Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam di peristiwa Hudaibiyah, saat itu juga terjadi hujan, padahal air langit tidak membasahi sandal-sandal kami, namun mu`adzin Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menyerukan untuk shalat di rumah persinggahan masing-masing. (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Bahz], telah menceritakan kepada kami [Aban], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Malih] dari [Ayahnya] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda pada saat perang Hunain di waktu turun hujan: "Shalatlah di persinggahan masing-masing." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Abu Malih] dari [Ayahnya] bahwa terjadi hujan lebat pada saat perang Hunain, maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan mu`adzinnya supaya menyerukan shalat di persinggahan masing-masing." Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Samurah] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam dengan lafadz yang sama." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Wuhaib] telah menceritakan kepada kami ['Amru bin Yahya] dari [Mu'adz bin Rifa'ah Al Anshari] dari seorang lelaki bani Salamah yang dipanggil dengan [Sulaim], dia pernah datang kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam seraya berkata; "Wahai Rasulullah, sungguh Mu'adz bin Jabal datang kepada kami ketika kami sedang tertidur, dan ketika kami tengah bekerja di siang hari, kemudian dia menyeru untuk shalat, lantas kami pun keluar menemuinya, namun dia malah memanjangkan (shalatnya)." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam lalu bersabda: "Wahai Mu'adz, janganlah kamu menjadi pembuat fitnah, hendaknya jika kamu shalat dengan aku maka ringankanlah (shalatmu) atas kaummu!." kemudian beliau bertanya: "Wahai Sulaim, apa yang kamu hafal dari Al Qur'an?." Dia menjawab; "Sesungguhnya aku memohon Surga kepada Allah dan berlindung kepadaNya dari api neraka, demi Allah aku tidak bisa seperti bacaan engkau dan tidak juga bacaan Mu'adz." Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bertanya: "Bukankah bacaanku dan bacaan Mu'adz tidak lain agar kita memohon Surga kepada Allah dan berlindung kepadanya dari api neraka?." Kemudian Sulaim berkata; 'Besok insya`allah (jika Allah menghendaki) kalian akan melihat apabila dua pasukan telah berhadapan.' Mu'adz berkata; Orang-orang bersiap siap menuju Uhud, kemudian ia keluar (ikut bertempur), dan dia termasuk dalam kelompok orang-orang yang mati Syahid, semoga Rahmat Allah dan keridla`anNya di berikan kepadanya. (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah], dia berkata; aku mendengar [seorang syaikh] dari bani Qais yang bercerita dari [Ayahnya] bahwa dia berkata; Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam datang kepada kami, sementara kami hanya memiliki seekor unta muda yang payah dan tidak termanfaatkan, dia berkata; "Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam mendekatinya lalu mengusap susunya, menampung dan memerahnya, ketika ayahku wafat, beliau datang sementara aku tengah mengencangkan kafannya, aku mengambil duri pohon kurma yang aku gunakan sebagai pengencang kafan, lalu beliau bersabda: "Janganlah kamu menyiksa bapakmu dengan duri kurma!." [Hammad] berkata (dalam riwayat); "Beliau mengatakannya hingga tiga kali, " dia berkata; "Kemudian beliau membuka bagian dadanya dan membuang duri kurma, dan meludahi dadanya, sehingga aku melihat tetesan ludah beliau di atas dada ayahku." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3135]



Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Abu Malih] dari [Ayahnya] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melarang (menkonsumsi) kulit binatang buas." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Bahz], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah mengabarkan kepada kami [Qatadah] bahwa [Abu Malih] telah mengabarkan kepadanya, dari [Ayahnya] bahwa terjadi hujan pada saat perang Hunain, lalu Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan mu`adzinnya supaya menyerukan shalat di persinggahan masing-masing. (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] -dan [Hajjaj] telah menceritakan kepadaku [Syu'bah] - dari [Qatadah] dia berkata; saya mendengar [Abul Malih] bercerita dari [Ayahnya] bahwa dia mendengar Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika berada dalam rumah, beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak menerima shalat tanpa bersuci dan tidak menerima harta sedekah dari hasil Ghulul (mengambil harta ghanimah sebelum dibagi)." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Abu MAlih bin Usamah] ia berkata; Aku keluar di saat malam turunnya hujan menuju masjid, ketika aku pulang dan minta dibukakan pintu, [Ayahku] bertanya; "Siapa ini?." Mereka menjawab; "Abu Malih." Ayahkku berkata; "Sungguh kami telah menyaksikan bersama Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam saat perjanjian Hudaibiyah, kami kehujanan padahal hujan tidak sampai membasahi sandal-sandal kami, lantas mu`adzin Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menyerukan; "Shalatlah kalian di persinggahan masing-masing." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah mengabarkan kepada kami [Sa'id] -dan [Ibnu Ja'far] telah menceritakan kepada kami [Sa'id] - dari [Qatadah] dari [Abu Malih bin Usamah] dari [Ayahnya] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melarang (mengkonsumsi) kulit binatang buas." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3134]



Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] dari [Khalid Al Hadza`] dari [Abul Malih bin Usamah] dari [Nubaisyah Al Hudzali] ia berkata; orang-orang bertanya; "Wahai Rasulullah, dahulu kami biasa menyembelih hewan sembelihan di bulan Rajab pada zaman jahiliyah, lantas apa yang engkau perintahkan kepada kami?." beliau bersabda: "Sembelihlah sembelihan karena Allah Tabaraka Wata'ala di bulan manapun, berbuat baiklah kepada Allah dan berilah makan (dari daging sembelihan)!." Mereka bertanya lagi; "Wahai Rasulullah, kamipun biasa menyembelih anak unta di zaman jahiliyah, bagaimana pendapatmu?." Beliau bersabda: "Di setiap sa`imah yang kalian gembalakan dan telah cukup umur untuk di sembelih, maka sembelihdan sedekahkanlah dagingnya." Khalid berkata; "Aku mengira belaiu bersabda; "Pada ibnu sabiil (orang-orang yang mengadakan perjalanan), maka itu merupakan kebaikan buat kalian, " Nubaisyah berlata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Aku melarang kalian memakan dagingnya (daging sembelihan kurban) melewati tiga hari supaya kalian merasa lapang, sekarang Allah telah melapangkan kalian, oleh karena itu makanlah, simpanlah dan sedekahkanlah untuk memperoleh pahala, ketahuilah sesungguhnya hari ini adalah hari makan, minum dan berzikir kepada Allah Tabaraka wa Ta'ala." Khalid berkata; Aku berktanya kepada Abu Qilabah; "Berapa sa`imah-kah (yang disembelih saat itu)?." Ia menjawab; "Seratus." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Husyaim], telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Abul Malih] dari [Nubaisyah Al Hudzali] dia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hari-hari Tasyrik (tanggal sebelas, dua belas dan tiga belas Dzulhijah) adalah hari-hari untuk makan, minum, dan berdzikir kepada Allah 'azza wajalla." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Ishaq], telah mengabarkan kepada kami [Abdullah], telah mengabarkan kepada kami [Yunus bin Zaid] dari [Atha` Al Khurasani] dia berkata; [Nubaisyah Al Hudzali] bercerita dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bahwa apabila seorang muslim mandi pada hari Jum'at, lalu menuju masjid dan tidak menyakiti seseorang, dan ia mendapati Imam belum muncul, maka dia telah melaksanakan shalat dengan sempurna, dan apabila mendapati imam sudah muncul, lalu ia duduk, mendengarkan dan merenungkan sehingga imam menyelesaikan khutbah Jum'atnya dan ucapannya, jika dosa-dosanya seluruhnya tidak diampuni pada hari jum'atnya itu, niscaya hal itu akan menjadi penghapus dosa-dosanya pada hari Jum'at sebelumnya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] bahwa [Abu Malih] dari [Ayahnya] bahwa ia pernah menyaksikan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pada perang Hunain di saat terjadi hujan, lalu beliau menyuruh mu`adzinnya, lantas mu`adzinnya menyeru; "Sesungguhnya shalat di kerjakan di persinggahan masing-masing." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] ia berkata; aku mendengar [Abul Malih] bercerita dari [Ayahnya] bahwa dia mendengar Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak menerima harta sedekah dari hasil Ghulul (mengambil harta ghanimah sebelum dibagi) dan tidak menerima shalat tanpa bersuci." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3133]



Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari [Abu Malih bin Usamah] dari [Nubaisyah] -seorang laki-laki dari penduduk Hudzail dan termasuk dari sahbat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam-, bahwa beliau (Nabi) bersabda; "Hanyasanya aku melarang kalian memakan daging kurban lebih dari tiga hari hingga kalian merasa lapang, dan (sekarang) Allah Ta'ala telah mendatangkan kebaikan. Oleh Karena itu, makanlah, dan simpanlah serta bersedekahlah untuk memperoleh pahala darinya, karena hari ini adalah hari makan, minum dan berzikir kepada Allah Ta'ala." Lalu seseorang bertanya; "Wahai Rasulullah, kami biasa menyembelih hewan sembelihan (di bulan Rajab) pada zaman jahiliyah, lantas apa yang engkau perintahkan (sekarang) kepada kami?." beliau bersabda: "Sembelihlah karena Allah Tabrakan wa Ta'ala di bulan manapun, berbuat baiklah kepada Allah Azza wa Jalla dan bagi-bagikanlah daging sembelihannya!." Mereka bertanya lagi; "Wahai Rasulullah, kamipun biasa menyembelih domba (untuk Tuhan-tuhan) di zaman jahiliyah, bagaimana pendapatmu?." Maka Raasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Di setiap sa`imah dari far' yang kalian gembalakan, dan ketika sudah cukup umur untuk di sembelih, maka sedekahkanlah dagingnya kepada orang-orang yang dalam perjalanan, karena hal itu lebih baik." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Malih bin Usamah] dari [Nubaisyah] ia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "sesungguhnya kami telah melarang kalian memakan daging kurban lebih dari tiga hari, agar kalian menjadi lapang, dan sungguh Allah Tabaraka wa Ta'ala telah datang dengan kelapangan, maka makanlah, dan simpanlah serta bersedekahlah untuk memperoleh pahala darinya. Ketahuilah hari ini adalah hari makan, minum dan berzikir kepada Allah Tabaraka Wata'ala." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Husyaim], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Malih] dari [Nubaisyah Al Hudzali] ia berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam; "Sesunguhnya kami dulu biasa menyembelih hewan sembelihan (di bulan Rajab) pada zaman jahiliyah, lantas apa yang engkau perintahkan pada kami?." beliau bersabda: "Sembelihlah sembelihan di bulan manapun, berbuat baiklah kepada Allah Tabaraka Wata'ala dan bagi-bagikanlah makanan (sembelihan) tersebut!." Mereka bertanya lagi; "Wahai Rasulullah, kamipun biasa menyembelih domba (untuk Tuhan-tuhan) di zaman jahiliyah, bagaimana pendapatmu?." Beliau bersabda: "Di setiap sa`imah dari far' yang kalian gembalakan, dan ketika sudah cukup umur untuk di sembelih, maka sedekahkanlah dagingnya kepada orang-orang yang dalam perjalanan." Aku menyangka beliau bersabda: "Pada ibnu sabil (orang-orang yang mengadakan perjalanan), karena hal itu lebih baik." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abu Adi], [Ibnu 'Aun] berkata; telah menceritakan kepada kami [Jamil] dari [Abul Malih] dari [Nusyaibah] berkata; ia menyebutkan kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam; Dahulu kami biasa menyembelih hewan kurban pada bulan rajab di zaman jahiliyah, lalu beliau bersabda: "Sembelihlah sembelihan karena Allah Tabaraka wa Ta'ala di bulan manapun, berbuat baiklah kepada Allah dan berilah makan (dari daging sembelihan tersebut)!." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Al Mu'alla bin Rasyid Al Hudzali] ia berkata; telah menceritakan kepadaku nenekku yaitu [Ummu 'Ashim] dari seorang laki-laki dari bani Hudzail yang disebut [Nubaisyah Al Khair] -dia termasuk dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam- dia berkata; Nubaisyah pernah menemuiku ketika kami tengah makan dengan nampan, lalu ia berkata kepada kami; Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam telah menceritakan kepada kami bahwa: "Barangsiapa makan dengan nampan, lalu ia menjilatinya, maka nampan tersebut akan memohon ampunan untuknya." Telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami [Rauh bin Abdul Mukmin] dan [Ubaidullah Al Qawariri] telah menceritakan kepada kami Abdullah dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Muhammad bin Shudran], mereka berkata; telah menceritakan kepada kami [Al Mu'alla bin Rasyid], telah berkata salah seorang ahli hadits diantaranya adalah Abul Yaman An Nabal, ia berkata; telah menceritakan kepadaku nenekku yaitu [Ummu 'Ashim] dari [Nubaisyah] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam seperti itu. (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3132]



Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Abu Qilabah] dari ['Amru bin Bujdan] dari [Abu Zaid Al Anshari] dia berkata; "Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah melewati belakang rumah-rumah kami dan mencium bau masakan, maka beliau bertanya: "Siapa yang telah menyembelih (hewan kurban)?." maka salah seorang lelaki dari kami keluar dan berkata; "Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari makan-makan, maka aku menyembelih untuk aku makan dan aku berikan kepada tetanggaku." beliau bersabda: "Ulangilah (kurbanmu)." dia menjawab; "Tidak, demi Dzat yang tidak ada Ilah selain Dia, aku tidak punya lagi selain Jadza'ah, atau kambing yang tengah hamil." dia mengatakannya hingga tiga kali, beliau lalu bersabda: "Sembelihlah, dan (ini) tidak berlaku untuk orang lain setelahmu." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Harami bin Umarah] ia berkata; telah menceritakan kepadaku ['Azrah bin Tsabit Al Anshari], telah menceritakan kepada kami ['Ilba` bin Ahmar] telah menceritakan kepada kami [Abu Zaid Al Anshari], ia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Mendekatlah padaku!." Lalu beliau mengusap rambut kepalanya dan jenggotnya dengan tangan beliau, Abu Zaid berkata; kemudian beliau berdo'a: "Ya Allah, indahkanlah dan kekalkan keindahannya." Perawi berkata; "Sungguh umurnya (Abu Zaid) Telah mencapai seratus tahun lebih, namun tiada warna putih di rambut dan jenggotnya kecuali sedikit, ia adalah sosok yang bermuka ceria, dan wajahnya tidak berubah hingga ia meninggal." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Harami bin Umarah] ia berkata; telah menceritakan padaku ['Azrah Al Anshari], telah menceritakan kepada kami ['Ilba' bin Ahmar] telah menceritakan kepada kami [Abu Zaid], ia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepadaku: "Mendekatlah padaku!." Akupun mendekat ke beliau, beliau bersabda: "Masukkanlah tanganmu dan usaplah punggungku!." Akupun memasukkan tanganku ke gamis beliau, aku mengusap punggung beliau hingga jari-jemariku menyentuh tanda kenabian, " 'Ilba` berkata; kemudian Abu Zaid di tanya mengenai tanda kenabian tersebut, ia menjawab; "Yaitu rambut-rambut halus yang Itumbuh) diantara dua pundak beliau." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Mu'adz], telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Aun], ia berkata; telah memberitakan kepadaku [Abu Ramlah] dari [Mikhnaf bin Sulaim], [Rauh Al Ghamidi] berkata; "Kami sedang wukuf bersama Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam di Arafah, lalu beliau bersabda: "Wahai manusia, hendaklah setiap penghuni rumah di tiap tahunnya berkurban dengan satu kurban dan 'atirah, tahukah kalian apa itu 'atirah? Yaitu yang biasa di sebut orang-orang dengan rajabiyah." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij], telah mengabarkan kepadaku [Abdul Karim] dari [Habib bin Mikhnaf] IA berkata; Aku menemui Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam di hari Arafah, lalu beliau bertanya; "Tahukah kalian?." Dia berkata; 'Aku tidak mengerti apa yang mereka kembalikan." Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hendaklah setiap rumah menyembelih seekor kambing di setiap bulan Rajab dan hari Adha (Dzulhijjah) seekor kambing juga." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3131]



Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Qatadah] dan [Abu Ad Dahma'] keduanya berkata; -keduanya sering bepergian bersama menuju bait (Makkah) ini-, keduanya berkata; "Kami pernah mendatangi salah [seorang] penduduk dusun, kemudian lelaki itu berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah memegang tanganku kemudian mengajariku sesuatu yang telah Allah Tabaraka Wata'ala ajarkan padanya, beliau bersabda: "Sungguh, tidaklah sekali-kali kamu meniggalkan sesuatu karena takut kepada Allah 'azza wajalla, melainkan Allah akan memberikan kepadamu kebaikan dari rasa takut tersebut." Telah menceritakan kepada kami Rauh bin Ubadah, telah menceritakan kepada kami Qurrah bin Khalid ia berkata; aku mendengar Yazid bin Abdullah bin Asy Syikhkhir berkata; Ketika kami sedang duduk-duduk di Mirbad, tiba-tiba datang seorang lelaki dari penduduk dusun, kami melihatnya dan berkata kepadanya; "Sepertinya orang ini bukan penduduk kampung ini, " laki-laki itu menjawab; "Ya." Ternyata ia membawa surat dari potongan kulit. Abdullah bin Asy Syikhkhir berkata; sepertinya ia mengatakan dari potongan bejana kulit. orang dusun itu berkata; "Ini adalah tulisan yang ditulis oleh Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam untukku." Ternyata isinya bertuliskan "Bismillaahir rahmaanir rahiim, ini adalah tulisan dari Muhammad seorang Nabi utusan Allah Shallalahu 'Alaihi Wasallam untuk bani Zuhair bin Uqais, dan mereka adalah penduduk dari 'Uklin, sesungguhnya jika kalian menegakkan shalat, membayar zakat, memisahkan diri dari orang-orang musyrik dan kalian memberikan seperlima dari harta ghanimah (harta rampasan perang), kemudian (menyisihkan) bagian Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan hamba pilihan-Nya, -mungkin beliau bersabda dengan lafadz shafiyyah (dan hamba pilihanNya), - maka kalian akan aman dengan keamanan Allah Tabaraka Wata'ala dan RasuluNya." Kemudian dia menyebutkan hadits Al Jurairi. (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin 'Uyainah] dari [Harun bin Ri`ab] dari [Ibnu Syikhkhir] dari [seorang] dari bani 'Uqaisy, dia berkata; -sedangkan ia membawa kitab Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam-, Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Puasa tiga hari di setiap bulan dapat menghilangkan kedengkian dalam dada." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Al Jurariri] dari [Abul Ala' bin Asy Syikhkhir] dia berkata; "Aku pernah bersama Mutharrif didalam pasar unta, tiba-tiba [seorang badui] datang dengan membawa potongan kulit atau potongan bejana kulit, dia bertanya; "Siapa yang bisa membaca atau adakah di antara kalian yang bisa membaca?." Aku menjawab; "ya, " Aku mengambilnya dan ternyata isinya "Bismillaahir rahmanir rahiim, dari Muhammad utusan Allah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, kepada bani Zuhair bin Uqais penduduk 'Uqlin, sesungguhnya jika mereka bersaksi bahwa tidak ada Illah (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, kemudian mereka memisahkan diri dari orang-orang musyrik, mengakui seperlima harta ghanimah mereka dan bagian Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam dan hamba pilihan-Nya, niscaya mereka akan aman dengan keamanan Allah dan RasulNya." Sebagian orang bertanya; "Apakah kamu mendengar sesuatu dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam yang dapat kamu ceritakan kepada kami?." Abu Al 'Ala` menjawab; "Ya, " mereka berkata; "Ceritakanlah kepada kami semoga Allah merahmatimu!." Dia menjawab; Aku mendengar beliau bersabda: "Barangsiapa senang agar rasa dengki di dalam hatinya hilang, maka hendaknya dia berpuasa di bulan Ramadhan, atau tiga hari dalam setiap bulan, " kemudian sebagian orang-orang bertanya kepadanya; "Apakah kamu benar mendengar hal ini dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam?, " Abu Al 'Ala` menjawab; "Ketahuilah, apakah kalian menuduhku berdusta kepada Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam." Di kesempatan lain [Isma'il] menyebutkan (dalam riwayatnya) kalimat; "Apakah kalian merasa khawatir?, demi Allah, jika seperti itu, aku tidak akan menyampaikan kepada kalian satu haditspun sepanjang hari, " kemudian dia pergi. (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan pada kami [Ma'mar] dari [Budail Al 'Uqaili], ia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Syaqiq] bahwa [seseorang] yang mendengar Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah mengabarkan kepadanya, ketika beliau berada di Wadil Qura' tengah mengendarai kudanya, lalu salah seorang lelaki dari Bulqin bertanya kepadanya; "Wahai Rasulullah siapakah mereka?." Beliau menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang mendapat laknat." -Sambil menunjuk ke arah orang-orang Yahudi- kemudian laki-laki itu bertanya lagi; "Siapakah mereka?." Beliau menjawab: "Mereka adalah orang-orang yang sesat yaitu Nasrani." Abdullah bin Syaqiq berkata; "Lalu seorang lelaki datang kepada laki-laki dari Bulqin seraya berkata; "Bekas budakmu si fulan telah syahid, " atau dia mengatakan; "Budakmu si fulan." Beliau menimpali: "Bahkan dia di seret ke dalam api neraka karena mantel yang ia ambil." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yunus] dan ['Affan], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Ghassan bin Burzin], telah menceritakan kepada kami [Sayyar bin Salamah Ar Riyahi] dari [Al Bara' As Salithi] dari [Nuqadah Al Asadi] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah mengutus Nuqadah Al Asadi menemui seorang lelaki yang meminta seekor untanya kepada beliau, dan lelaki tadi menolaknya kemudian diberikan kepada orang lain selain dia, kemudian dia mengirimkan kepadanya seekor unta, maka ketika Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melihat Nuqadah datang dengan membawanya kembali, beliau bersabda: "Ya Allah berkahilah dalam unta ini dan orang yang mengirimkannya." Nuqadah berkata; "Wahai Rasulullah, dan juga orang yang datang membawanya?." Beliau menjawab: "Dan juga orang yang datang membawanya, " Kemudian Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam memerintahkan agar unta diperah dan ketika diperah susunya mengeluarkan banyak, maka Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam berdo'a: "Ya Allah perbanyaklah harta fulan dan anaknya." (yaitu orang yang pertama kali menolak), "Ya Allah jadikanlah rizqi Fulan terus menerus setiap hari, " yaitu pemilik unta yang mengirimkannya. (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3130]



Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Al Jurariri] dari [Abul 'Ala`] ia berkata; [seseorang] berkata; "Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam suatu perjalanan. Sementara orang-orang mengikuti beliau. Pada saat Zhuhur tiba, jumlah orang-orang mulai sedikit, Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam turun dan aku pun ikut turun. Beliau menemuiku lalu menepuk kedua pundakku. Sabda beliau: "Ucapkanlah, 'Qul a'udzu birabbil falaq." Maka aku pun mengucapkan, "A'udzu birabbil falaq." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya lagi lalu aku pun membacanya bersama beliau. Beliau lantas bersabda: "Ucapkanlah 'Qul a'udzu birabbinnas'!, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membacanya dan aku pun membacanya bersama beliau. Sabda beliau: "Jika kau shalat, bacalah kedua surat tersebut." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Al Jurairi] dari [Yazid bin Abdullah bin Syikhkhir] dari [seorang lelaki kaumnya] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah melewatinya dan bersabda: "Bacalah dalam shalatmu mu'awwidzatain ('a'udzubillahi minasy syaithanir Rajim)." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Anas bin Sirin] dari saudaranya yaitu [Ma'bad bin Sirin] dari [seorang lelaki Anshar] dari [Ayahnya] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah menjelaskan obat penyakit yang menyerang paha, hendaknya bagian ekor kambing dusun (sumsum tulang ekor) diambil, -kambingnya tidak terlalu kecil dan tidak juga terlalu besar, - kemudian dilelehkan dan dibagi menjadi tiga bagian, lalu diminum setiap harinya, yaitu satu sekali minum satu bagian." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi], telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Anas bin sirin] dari [Ma'bad bin Sirin Al Anshari] dari [seorang lelaki] Anshar dari [Ayahnya] bahwa Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam menjelaskan obat penyakit yang menyerang paha, hendaknya bagian ekor (sumsum tulang ekor) kambing dusun diambil, -kambingnya tidak terlalu kecil dan tidak juga terlalu besar-, kemudian dilelehkan dan dibagi menjadi tiga bagian, lalu diminum setiap harinya, yaitu sekali minum satu bagian." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Abdul Warits] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Sawadah Al Qusyairi] ia berkata; telah menceritakan kepadaku [seorang lelaki] dari penduduk dusun dari [Ayahnya]. -Ayahnya pernah menjadi tawanan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam- dia berkata; "Aku mendengar Muhammad Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Tidak diterima shalat seseorang yang tidak membaca Ummul Kitab (al Fatehah)." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3129]



Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Humaid bin Hilal] ia berkata; [Ubadah bin Qurth] berkata; "Sungguh kalian mengerjakan amalan yang lebih halus dari rambut di mata kalian, sementara bila amalan tersebut kami kembalikan ke zaman Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam termasuk hal yang membinasakan." Humaid berkata; "Lalu orang-orang memberitahukannya kepada Muhammad (bin Sirin), Muhammad berkata; Ubadah benar, aku melihat kain sarung menjulur (ke tanah)." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Azhar], telah menceritakan kepada kami [Hisyam yaitu Ad Dastuwa`i] dari [Abu Imran Al Jauni] ia berkata; Ketika kami menuju Persia sementara kami bersama seorang pemimpin bernama [Zuhair bin Abdullah], Ia berkata; telah menceritakan kepadaku [seorang laki-laki] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa bermalam di atap rumah atau loteng tanpa ada sesuatu yang dapat menghalangi dari kakinya (pagar), kemudian dirinya terjerembab lalu mati, maka lepaslah tanggungan darinya, dan barangsiapa mengarungi lautan bergelombang (ombaknya menggulung) kemudian mati, maka terlepaslah tanggungan darinya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Azhar bin Qasim], telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Tsabit] dari [Abu Imran Al Jauni] dia berkata; telah menceritakan kepadaku [Sebagian sahabat Muhammad]; Kami berperang ke arah Persia, kemudian dia (salah seorang sahabat) Berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa bermalam di atap rumah tanpa ada sesuatu yang menghalangi rumah tersebut (pagar), kemudian dia terjatuh dan mati, maka lepaslah tanggung-jawab darinya, dan barangsiapa mengarungi lautan ketika bergelombang (ombaknya menggulung) kemudian mati, maka terlepaslah tanggungan darinya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Adam], telah menceritakan kepada kami [Ibnu Mubarak] dari [Ma'mar] dari seorang [syaikh] dari bani Tamim dari [Abu Suud] dia berkata; aku mendengar Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Sumpah palsu yang diucapkan seseorang untuk memutuskan perkara harta seorang muslim dapat merusak hubungan silaturrahim." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan ['Affan] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah], telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal], - ['Affan] mengatakan dalam haditsnya, telah menceritakan kepada kami [Abu Qatadah] dan [Abu Ad Dahma'] - ['Affan] mengatakan; keduanya sering pergi haji bersama, keduanya berkata; Kami pernah mendatangi [salah seorang penduduk dusun], kemudian orang itu berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam pernah memegang tanganku kemudian mengajariku sesuatu yang telah Allah ajarkan padanya dan aku menghafalnya, beliau bersabda: "Sungguh, tidaklah sekali-kali kamu meniggalkan sesuatu karena takut kepada Allah 'azza wajalla, melainkan Allah akan memberikan kepadamu kebaikan dari rasa takut tersebut." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3128]



Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Sufyan] dan [Ahmad Al Haddad] ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Khalid Al Hadza`] dari [Yazid bin Abdullah bin Syikhkhir] dari [Mutharrif bin Syikhkhir] dari [Al Jarud Al 'Abdi] secara marfu' kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Hewan (barang) seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka, maka janganlah sekali-kali kamu mendekatinya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Isma'il], telah mengabarkan pada kami [Sa'id Al Jurairi] dari [Abul 'Ala` bin Syikhkhir] dari [Mutharrif] dia berkata; "Dua hadits yang telah sampai kepadaku dari Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, aku tahu bahwa aku telah membenarkan keduanya, dan aku tidak tahu manakah di antara keduanya yang lebih dahulu, telah menceritakan kepada kami [Abu Muslim Al Jadmi Jadzimah Abdul Qais] telah menceritakan kepada kami [Al Jarud] dia berkata; "Kami bersama Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam dalam suatu perjalanan, sementara waktu zhuhur hampir tiba, orang-orang mengingatkan waktu Zhuhur, aku berkata; "Wahai Rasulullah aku tahu bahwa kita tidak akan mencukupi waktu Zhuhur." Beliau bersabda: "Apa yang tidak mencukupi kita?." Aku berkata; "Beberapa ekor unta yang kita datangi di ujung sana, kemudian kita bersenang-senang dengan menaikinya." Beliau bersabda: "Tidak, hewan seorang muslim yang hilang adalah pembakar neraka, maka janganlah kamu mendekatinya, hewan seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka, maka janganlah kamu mendekatinya, hewan seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka, maka janganlah kamu mendekatinya!." Lalu beliau bersabda berkenaan barang temuan: "Hewan temuan yang kamu dapatkan hendaknya diberitahukan sifat sifatnya dan jangan kamu sembunyikan dan kamu tutup-tutupi, jika diketahui maka berikanlah (kepada pemiliknya), jika tidak maka itu adalah harta Allah yang diberikan kepada siapa yang dikehendakiNya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Bahz], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Al Mughirah], telah menceritakan kepada kami [Humaid bin Hilal] ia berkata; [Abu Rifa'ah] berkata; "Aku pernah menemui Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau sedang berkhutbah, aku bertanya; "Wahai Rasulullah, seorang lelaki asing datang dan bertanya tentang agamanya, dia tidak tahu persoalan agamanya." Abu Rifa'ah berkata; "Beliau lalu mendatangiku dengan membawa kursi lalu duduk di atasnya, beliau mengajariku sesuatu yang telah Allah Ta'ala ajarkan kepadanya. Abu Rifa'ah berkata; "Kemudian beliau melanjutkan khutbahnya dan menyempurnakan akhir khutbahnya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Mughirah] dari [Humaid bin Hilal], telah menceritakan kepada kami [Abu Qatadah] dari dari [Ubadah bin Qurth atau Qursh] ia berkata; "Sungguh hari ini kalian tahu amalan yang lebih halus dari rambut di mata kalian, namun sekiranya amalan tersebut kami kembalikan ke zaman Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, termasuk dari hal yang membinasakan." Aku bertanya pada Abu Qatadah bagaimana jika kami mendapatkannya di zaman kami?, [Abu Qatadah] berkata; "Karena itulah aku mengatakannya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim], telah menceritakan kepada kami [Sulaiman] dari [Humaid bin Hilal] dari [Abu Qatadah] dari [Ubadah bin Qurth atau Qursh] ia berkata; "Sungguh kalian tahu amalan yang lebih halus dari rambut di mata kalian, namun apabila amalan tersebut kami kembalikan ke zaman Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam termasuk hal yang membinasakan." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3127]



Telah menceritakan kepada kami [Rauh], telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Hudhain Abu Sasan Ar Raqasyi] dari [Muhajir bin Qunfudz bin Umair bin Jud'an] dia berkata; "Aku beruluk salam kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau sedang berwudlu, maka beliau tidak menjawab salamku, seusai berwudlu beliau bersabda: "Tidak ada yang menghalangiku dari menjawab salammu, kecuali karena aku belum berwudlu." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Bahz], telah menceritakan kepada kami [Hammam], telah menceritakan kepada kami [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah bin Syikhkhir] dari [Abu Muslim Al Jadzmi] dari [Al Jarud] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hewan (barang) seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Hammad yaitu Ibnu Zaid] dari [Ayyub] dari [Abul 'Ala`] dari [Abu Muslim] dari [Al Jarud] ia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hewan (barang) seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Dawud], telah menceritakan kepada kami [Al Mutsanna bin Sa'id] dari [Qatadah] dari [Yazid bin Abdullah bin Syikhkhir] dari [Abu Muslim Al Jadzmi] dari [Al Jarud bin Mu'alla Al 'Abdi] bahwa ia bertanya kepada Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam mengenai hewan (barang) temuan, beliau bersabda: "Hewan (barang) seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab], telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Yazid bin Abdullah bin Syikhkhir] dari [Abu Muslim Al Jadzmi] dari [Al Jarud] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Hewan (barang) seorang muslim yang hilang adalah pembakar api neraka." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3126]



Telah menceritakan kepada kami [Bahz] dan [Abu Kamil], keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Abu 'Imran yaitu Al Jauni] dari [Abu 'Asib atau Abu 'Ashim], -Bahz berkata; bahwa Abu 'Ashim pernah menyaksikan pelaksanaan shalat jenazah Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, lantas para sahabat bertanya; "Bagaimana kita menshalati beliau?." Dia menjawab; "Masuklah kalian secara berkelompok!." Lalu mereka masuk dari pintu ini untuk menshalati beliau, dan keluar dari pintu yang lain, ketika beliau Shallalahu 'Alaihi Wasallam diletakkan ke dalam liang lahat, " Al Mughirah berkata; "Ada sedikit yang belum mereka rapikan." Para sahabat berkata; "Masuklah dan benarkan dahulu!." maka Al Mughirah masuk dan memasukkan tangannya, ia menyentuh kedua telapak kaki beliau, lalu berkata; "Masukkanlah tanah!." Para sahabatpun memasukkan tanah kepadanya hingga sampai setinggi pertengahan kedua betisnya, lalu dia keluar kemudian dia berkata; "Aku adalah orang yang paling muda di antara kalian masanya dengan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Khalid] ia berkata; Aku mendengar [Abu Qilabah] bercerita dari [Muhammad bin Abu A'isyah] dari [seorang] sahabat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bertanya: "Apakah kamu membaca (surat) padahal imam sedang membaca? -atau- apakah kamu membaca di belakang imam sedang ia membaca surat?." Mereka menjawab; "Ya." Beliau bersabda: "Janganlah kalian melakukan hal itu kecuali salah seorang dari kalian membaca fatihah dalam hatinya." [Khalid] berkata; ia menceritakan padaku setelah itu tanpa menyebutkan (tambahan) "Insyaa`a (bagi siapa yang menghendakinya), " lalu aku menyebutkan di depan Abu Qilabah; 'In syaa'a, namun ia berkata; "Aku tidak menyebutkannya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Arim], telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] ia berkata; dan [Ayahku] telah menceritakan dari [Abul 'Ala` bin Umair Al Jurairi], ia berkata; "Aku pernah bersama [Qatadah bin Milhan] ketika ia tengah sekarat. Lalu, lewatlah seorang laki-laki dari dalam rumah, lalu aku melihat wajah Qatadah." Katanya lagi; "Ketika aku melihatnya, seakan-akan ada kilapan minyak di wajahnya." Kata Al 'Ala`; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dahulu pernah mengusap wajahnya." Abu Abdurrahman berkata; telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ma'in] dan [Huraim bin Abdul A'la] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] lalu ia menyebutkan seperti hadits di atas." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami ['Affan], telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Humaid] dari [Al Hasan] dari [Al Muhajir bin Qunfudz] bahwa Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam sedang buang air kecil, lalu ia beruluk salam, namun beliau tidak menjawab salamnya hingga beliau selesai wudlu, setelah itu beliau menjawab salamnya. (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] dari [Sa'id] dan [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Sa'id] dari [Qatadah] dari [Al Hasan] dari [Hudhain Abu Sasan Ar Raqasyi] dari [Muhajir bin Qunfudz], - [Abdul Wahab bin Umair bin Jud'an] mengatakan- bahwa Muhajir beruluk salam kepada Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika beliau sedang berwudlu, namun beliau tidak menjawab salamnya, seusai berwudlu beliau bersabda: "Tidak ada yang menghalangiku menjawab salammu, selain karena aku tidak suka menyebut nama Allah Tabaraka wa Ta'ala kecuali dalam keadaan suci." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3125]



Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan kepada kami [Ma'mar] dari ['Ashim] dari [Abdullah bin Sarjis] dia berkata; "Apabila Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam keluar bepergian, beliau membaca do'a: "ALLAAHUMMA INNII 'A'UUDZUBIKA MIN WA'TSAA'IS SAFARI WA KAAABTIL MUNQALABI WAL HAURI BA'DAL KUURI WA DA'WATIL MADZLUUM WA SUU'IL MANDZARI FIL AHLI WAL MAALI (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lelahnya perjalanan, kepulangan yang menyedihkan, kekurangan setelah kecukupan, terzhalimi dan pandangan yang menyeramkan dalam keluarga maupun harta." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq], telah mengabarkan pada kami [Ma'mar] dari ['Ashim bin Sulaiman] dari [Abdullah bin Sarjis] dia berkata; "Kalian melihat syaikh ini -yaitu dirinya-, aku pernah berbicara dengan Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, makan bersamanya dan aku melihat tanda yang ada di antara kedua pundaknya, yaitu berada di ujung punuk pundaknya yang sebelah kiri, seakan-akan ia adalah kumpulan yaitu telapak tangan yang dikepalkan" Abdullah bin Sarjis mengisyaratkan sambil menggenggam tanda (yang berada di tubuh) dengan tangannya, sebagaimana daging tumbuh." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Husyaim], telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Ubaid], telah mengabarkan kepadaku [seseorang yang mengabarinya] dari [Hushain bin Abul Harri] dari [Al Khasykhasy Al 'Anbari] ia berkata; aku bersama anakku mendatangi Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bertanya: "Apakah ini anakmu?" jawabku; "Ya." Beliau bersabda: "Ia tidak akan durhaka padamu dan kamu tidak akan menyiakannya." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Suraij], telah menceritakan kepada kami [Hasyraj] dari [Abu Nushairah] dari [Abu 'Asib] dia berkata; "Suatu malam Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam keluar dan melewatiku, beliau memanggilku, maka akupun keluar, kemudian beliau melewati Abu Bakar dan memanggilnya, maka diapun keluar menemui beliau, beliau melewati Umar dan memanggilnya, Umarpun keluar menemui beliau, beliau berjalan hingga memasuki suatu kebun milik salah seorang sahabat Anshar, seraya bersabda kepada pemilik kebun; "Berilah kami kurma!." Si pemilik kebun datang dengan membawa segantang kurma, lalu ia meletakkan kurma tersebut dan memakannya, Rasulullah beserta para sahabatnyapun ikut memakannya, kemudian beliau meminta air dingin dan meminumnya lalu bersabda: "Pasti nikmat ini akan di tanyakan pada hari Kiamat kelak." [Abu 'Asib] berkata; kemudian Umar mengambil segantang kurma dan membantingnya ke tanah sehingga berceceranlah kurma itu di hadapan Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam, ia bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah kita akan ditanya tentang ini pada hari Kiamat kelak?." Beliau menjawab: "Ya, kecuali dari tiga hal; secarik kain yang digunakan seseorang untuk menutup auratnya atau secuil makanan untuk menghilangkan rasa laparnya atau sebongkah batu yang dia masukkan untuk menghindari panas dan dingin." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah menceritakan kepada kami [Muslim bin Ubaid Abu Nushairah] ia berkata; aku mendengar [Abu 'Asib bekas budak Rasulullah] Shallalahu 'Alaihi Wasallam, ia berkata; Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Jibril 'alaihis salam datang kepadaku membawa demam dan tha'un (kolera), maka aku tahan demam di Madinah, sedangkan Tha'un aku lepaskan ke negeri Syam, oleh karena itu penyakit tha'un adalah sebagai Syahid bagi ummatku dan rahmat bagi mereka, sedangkan bagi orang kafir sebagai penyakit." (HR Ahmad)


Hadist Nabi [3124]



Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim] dari [Abdullah bin Sarjis] dia berkata; "Ketika IqAmat shalat Shubuh telah dikumandangkan, Rasulullah Shallalahu 'Alaihi Wasallam melihat seorang lelaki yang masih melaksanakan shalat dua raka'at sunnah fajar, maka beliau bertanya kepadanya: "Manakah di antara dua shalatmu yang kamu harapkan pahalanya, apakah shalatmu yang sendirian ataukah shalatmu yang kamu laksanakan bersama kami?." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Mu'awiyah], telah menceritakan kepada kami ['Ashim Al Ahwal] dari [Abdullah bin Sarjis], 'Ashim berkata; "Apabila Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam keluar bepergian, beliau membaca do'a: "ALLAAHUMMA INNII 'A'UUDZUBIKA MIN WA'TSAA'IS SAFARI WA KAAABTIL MUNQALABI WAL HAURI BA'DAL KAURI WA DA'WATIL MADZLUUM WA SUU'IL MANDZARI FIL MAALI WAL AHLI (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lelahnya perjalanan, kepulangan yang menyedihkan, kekurangan setelah kecukupan, terzhalimi dan pandangan yang menyeramkan dalam harta dan keluarga)." Demikian bila beliau pulang juga mengucapkan seperti itu, akan tetapi memulai dari Ahli (keluarga), beliau bersabda: "…WA SUU`IL MANDLARI FIL AHLI WAL MAALI (dan dari pandangan yang menyeramkan dalam keluarga dan harta)." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id], telah menceritakan kepada kami [Tsabit], telah menceritakan kepada kami ['Ashim] dari [Abdullah bin Sarjis] bahwa ia pernah melihat tanda kenabian diantara dua pundak Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan dia melihat Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam ketika dirinya belum menjadi sahabat beliau." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Ja'far], telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari ['Ashim] dari [Abdullah bin Sarjis] dia berkata; "Apabila Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam keluar bepergian, beliau membaca do'a: "ALLAAHUMMA INNII 'A'UUDZUBIKA MIN WA'TSAA'IS SAFARI WA KAAABTIL MUNQALABI WAL HAURI BA'DAL KUURI WA DA'WATIL MADZLUUM WA SUU'IL MANDZARI FIL AHLI WAL MAALI (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lelahnya perjalanan, kepulangan yang menyedihkan, kekurangan setelah kecukupan, terzhalimi dan pemandangan yang buruk dalam keluarga maupun harta." (HR Ahmad)




Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Harun], telah mengabarkan kepada kami ['Ashim] di Kufah, namun aku tidak mencatatnya, aku mendengar [Syu'bah] bercerita dan aku mengetahuinya dari ['Ashim] dari [Abdullah bin Sarjis] dia berkata; "Apabila Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam keluar bepergian, beliau membaca do'a: "ALLAAHUMMA INNII 'A'UUDZUBIKA MIN WA'TSAA'IS SAFARI WA KAAABTIL MUNQALABI WAL HAURI BA'DAL KAURI WA DA'WATIL MADZLUUM WA SUU'IL MANDZARI FIL AHLI WAL MAALI (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lelahnya perjalanan, kepulangan yang menyedihkan, kekurangan setelah kecukupan, terzhalimi dan pandangan yang menyeramkan dalam keluarga maupun harta." (HR Ahmad)